Selasa, 02 Agustus 2011

Internet dan Strategi

Dalam artikelnya yang berjudul Strategy and the Internet, Michael E. Porter mengemukakan bahwa internet merupakan teknologi terbaru yang penting dan mendapat banyak perhatian bagi para enterpreneur, investor dan pengamat bisnis. Banyak orang yang berpendapat bahwa internet telah mengubah aturan-aturan lama mengenai perusahaan dan kompetisi yang usang. Suatu reaksi yang natural ketika internet dianggap membahayakan karena dapat mengikis keuntungan dan ketertarikan terhadap industri mereka. Seperti contoh, beberapa perusahaan menggunakan teknologi internet untuk menggantikan kualitas dasar kompetisi, fitur, layanan dan harga masa depan menjadi lebih susah bagi tiap orang untuk mengambil keuntungan dalam industrinya. Penulis mengajak meninggalkan retorika tentang industri internet, strategi e-bussiness dan ekonomi baru untuk melihat fungsi internet sebagai enabling technology¬ – seperangkat alat yang kuat- yang dapat digunakan secara bijak dan sebaliknya. Penggunaan internet hampir digunakan di semua industri dan menjadi salah satu strategi yang ada. Namun, keberadaan internet tidak selamanya menjadi berkah karena dapat mengubah struktur industri dengan cara melambatkan perolehan keuntungan secara keseluruhan, dampak yang betingkat dalam praktek bisnis, mengurangi kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan operasional yang seharusnya bisa dipertahankan .
Porter mengemukakan adanya optimisme dalam penggunaan internet sebagai strategi. Hal ini dikarenakan internet mendukung kesempatan yang lebih baik bagi perusahaan untuk membentuk hal-hal yang berbeda (distinctive) dalam posisi strategisnya dibandingkan teknologi yang ada sebelumnya. Perolehan keuntungan kompetitif dengan internet dapat ditingkatkan tanpa harus menggunakan pendekatan baru yang radikal Dua hal tersebut membuktikan internet sebagai strategi yang efektif . Banyak perusahaan yang menggunakan internet sebagai komplementer cara-cara tradisional – operasi dengan tidak menggunakan internet- dalam berkompetisi. Penggabungan dua cara tersebut merupakan kunci kesuksesan suatu perusahaan sekaligus menunjang keuntungan sebelumnya. Oleh sebab itu, keberadaan internet membuat arti strategi jauh lebih penting .
Teknologi baru memicu banyaknya eksperimen oleh perusahaan dan pelanggan, dimana eksperimen tersebut tidak mendukung secara ekonomis karena mampu mendistorsi sinyal pasar. Hal ini disebabkan oleh luasnya jangkauan yang ditawarkan oleh internet, sehingga pelanggan memiliki banyak pilihan. Dalam menganalisa pengaruh internet dalam pembentukan nilai ekonomis diperlukan dua faktor sinyal pasar yang mempengaruhi keuntungan; struktur industri dan pertahanan keuntungan kompetitif . Dalam struktur industri penggunaan internet memperluas geografi pasar dan membawa suatu perusahaan untuk berkompetisi dengan perusahaan lain. Dalam hal rivalitas, perusahaan akan mereduksi perbedaan diantara kompetitornya untuk mempertahankan hak milik dan juga persaingan harga yang terjangkau. Berkaitan dengan pelanggan, internet tentu memudahkan costumers untuk mencari informasi suatu produk dengan mudah sehingga pasar yang ada menjadi lebih lebar dengan pilihan yang lebih banyak. Efek negatifnya adalah internet memberikan barang subtitusi dan memudahkan masuknya kompetitor baru yang menjadi ancaman bagi suatu perusahaan, namun positifnya internet dapat memperluas pasar perusahaan dengan mudah . Ketika suatu perusahaan mampu menjadi first mover dengan inovasi baru yang dimilikinya, penggunaan internet sebagai strategi tentu dapat memudahkan perusahaan tersebut dalam memperoleh pasar baru dan memenangkan kompetisi. Ketika kompetisi diantara perusahaan semakin menguat untuk menguasai pasar, strategi internet mengartikan suatu rivalitas menjadi partner dengan cara menjadi perusahaan komplementer atau outsourcing. Menjadi komplemen perusahaan lain dengan produknya yang dihasilkan menyebabkan peingkatan industri lebih stabil. Namun keuntungan yang diperoleh tidak berhubungan antar perusahaan. Hubungan seperti ini menjadi tidak stabil ketika perusahaan komplemen tersebut dianggap sebagai kompetitor potensial. Kedua adalah outsourcing, teknologi internet memudahkan perusahaan untuk koordinasi dengan pemasok dan memberikan gagasan yang luas bagi perusahaan virtual .
Hubungan internet dalam mempertahankan keuntungan kompetitif ketika suatu perusahaan beroperasi pada biaya yang lebih rendah dengan harga yang premium. Keuntungan biaya dan harga dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama operational effectiveness dengan melakukan hal yang sama dengan kompetitor namun harus lebih baik atau lebih terdepan dari kompetitor. Konsekuensinya cara pertama, kompetitor akan meniru hal tersebut ketika kita berada pada level yang lebih tinggi. Cara kedua adalah dengan strategic positioning, yaitu berkompetisi dengan cara yang berbeda. Ini lebih susah dibanding cara pertama karena memerlukan enam prinsip fundamental. Pertama harus diawali dengan tujuan jangka panjang yang tepat; dalam tujuan tersebut harus mengaktifkan penyampaian nilai-nilai proposisi seperti seperangkat keuntungan yang berbeda dengan kompetitor. Ketiga, strategi harus di refleksikan dalam distinctive value chain – seperangkat aktifitas penyaluran barang dan jasa ke pelanggan -. Keempat, pelibatan trade off. Kelima keselarasan strategi dengan elemen-elemen dalam perusahaan dan terkahir, strategi tersebut melibatkan kelanjutan tujuan .
Kesimpulan :
Disini penulis menunjukkan bahwa kehadiran internet banyak mempengaruhi strategi perusahaan dalam kompetisi pasar. Kehadiran internet ini tidak benar-benar baru dalam bentuk strategi, hanya ‘pengemasannya’ yang berbeda dengan jangkauan yang lebih luas. Namun, tidak selamanya penggunaan internet sebagai strategi menjadi berkah bagi pengusaha-pengusaha, karena dampaknya yang mampu mendistorsi pasar, mempermudah masuknya kompetitor baru bahkan keuntungan yang dihasilkan lebih sedikit. Saya setuju dengan penulis ketika penggunaan internet sebagai strategi hanya sebagai komplementer dari strategi-strategi yang ada sebelumnya. Ketika pada strategi klasik rivalitas yang ada cenderung implisit, berhati-hati dan tertutup. Pertukaran informasi dan selera pasar yang dapat diketahui melalui internet memberikan arti baru rivalitas menjadi partnership yang komplementer yang berpengaruh pada struktur industri dan pertahanan keuntungan kompetitif. Strategi manajemen dengan menggunakan internet memiliki dua sisi yang menurut penulis bergantung pada kemampuan handling perusahaan terhadap pasar. Ketika suatu perusahaan menggunakan media internet, maka ia harus mampu mengatasi kompetitor baru dengan cakupan tidak lagi regional namun internasional. Oleh sebab itu, penulis mengemukakan bahwa kesuksesan suatu perusahaan ketika mampu mengintegrasikan nilai-nilai strategi konvensional dengan strategi modern – dengan internet - yang lebih virtual. Strategi modern dalam artikel Porter menawarkan cara-cara yang distinctive dalam penguasaan pasar atau dengan cara mendekati lawan dan mengikuti cara yang sama namun selangkah lebih maju dibanding kompetitor. Namun suatu hal yang ironis, ketika realita industri sekarang ini tidak banyak diwarnai oleh langkah-langkah berani pengusaha, namun mereka lebih banyak meniru cara-cara yang sudah dilakukan kompetitornya untuk menstabilkan dunia industri yang sudah ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar